Rabu, 07 Maret 2018

Anak adalah Bintang

Sinopsis

Buku Pertama
"Anak bukan kertas Kosong"
by: Bukik Setiawan


Buku pertama besutan mas Bukik ini membuat kita, para orang tua sadar bahwa anak- anak yang diamanahkan pada kita telah memiliki fitrah yang dibawanya. saya suka buku ini karena bahasanya ringan dan sangat aplikatif. buku ini tercetak dalam 249 halaman dan diterbitkan oleh Pandamedia.

Dalam buku ini ada bab yang membahas tentang pendidikan yang menumbuhkan, Bab yang bercerita tentang bahwa Benih Padi tidak akan bisa tumbuh sebagai Jagung dan sebaliknya. dalam bab ini mas Bukik juga menganalogikan pendidikan menumbuhkan seperti adegan pada sebuah film india berjudul "Taare Zameen Par (2007). film ini mengisahkan perjuangan seorang guru menemukan bakat unik muridnya yang memiliki tantangan (disleksia). mengikuti filem ini dari awal sampai akhir rasanya sepanjang film tertampar tampar (Lho kok bahas Filmnya). pun dengan membaca buku ini kita kan mengenali prinsip dan fase perkembangan anak sejak usia dini hingga menjadi mandiri. kita diajak untuk mengenali sikap dan peran orang tua yang pas dalam proses pengembangan bakat anak.

ingatkan Semboyan dari Ki Hajar Dewantara? Ing ngarso sun Tulodo, Ing madya mangun karsoo, Tut wuri handayani. kapan kita menjadi Tauladan, menjadi teman dan menjadi support system.

mas Bukik dalam buku pertamanya ini mengusung teori dari seorang tokoh pendidikan Psikologi bernama Howard Garder. Gardner merumuskan teorinya Multiple Intelligences ( kecerdasan ganda / majemuk) yaitu di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan dasar.

Nah kalau menurut saya 8 Kecerdasan majemuk yang di bahas di buku mas Bukik ini bukanlah merupakan bakat namun lebih pada gaya belajar. Sehingga setelah kita mengetahui anak kita masuk ke golongan kecerdasan yang mana maka kita kan segera tahu bagaimana cara belajar anak kita, apa yang akan menarik untuk dia pelajari dan apa- apa saja yang akan keluar sebagai hasil belajar.


buku pertama tidak sendirian, segera diikuti dengan buku keduanya. dan baru beberapa hari yang lalu saya dikabari jika sdh ada buku ketiganya dengan judul "panduan memilih sekolah anak zaman Now"





buku kedua

"Bakar Bukan Takdir"
by: Bukik Setiawan
250 halaman
penerbit: Buah hati

awal membuka buka kita akan disadarkan bahwa jaman kita hidup itu berbeda dengan jaman saat anak kita hidup. nah dengan begitu tentu saja tantangannya berbeda. ga fair donk kalau anak masih kita perlakukan / kita minta belajar dengan cara kita.

buku kedua mas Bukik, masih mengusung tema kecerdasan majemuk. namun kali ini buku tersebut merupakan buku panduan (Praktik) kita dalam menemani Ananda bertumbuh dan berkembang sesuai kedelapan gaya belajar yang ada.

Buku ini berisi kolom- kolom kosong yang bisa kita isi langsung saat menemani anak bertumbuh. selain kolom- kolom kosong, buku kedua ini juga tetap disertai cerita ringan sebagai pengantar.
Tidak hanya sekedar pengertian dari masing-masing kecerdasan (gaya belajar) namun lengkap disertai dengan cara- cara menstimulasi, latihan- latihan pengembangan kecerdasan bahkan Profil Tokoh- Tokoh dunia yang memiliki jenis kecerdasan sama.

harapan buku ini tentu saja kita kan menemani Ananda bertumbuh dengan pendidikan yang menumbuhkan bukan menanamkan.

 Gb. 1. Cover Buku







 Gb. 2. Halaman menarik pada buku Bakat Bukan Takdir








be Kreatif

Ahai,, sesuai dengan Judul di atas kali ini kita akan cerita sedikit tentang bagaimana menjadi kreatif. ini sebenarnya judul buat Jurnal Fa...