Minggu, 22 Juli 2018

Satu kecerdasan Majemuk Ananda

Setiap anak adalah Bintang. Setiap anak terlahir Cerdas dengan membawa potensi dan keunikan masing-masing yang memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas. menurut Gardner (2003) dalam bukunya yang berjudul "Kecerdasan Majemuk" terdapat delapan kecerdasan pada manusia yaitu: kecerdasan linguistik/verbal/bahasa, kecerdasan matematis logis, kecerdasan visual/ruang/spasial, kecerdasan musikal/ritmis, kecerdasan kinestetik jasmani, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.

Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Gardner mendefinisikan kecerdasan matematis logis sebagai kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman pola-pola abstrak serta hubungan-hubungan. 

Masih menurut Gardner (2003) ciri anak cerdas matematik logis pada usia balita, anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut, mengamati benda-benda yang unik baginya, hobi mengutak-atik benda serta melakukan uji coba. Seperti bagaimana jika kakiku masuk kedalam ember penuh berisi air atau penasaran menyusun puzzle. Mereka juga sering bertanya tentang berbagai fenomena dan menuntut penjelasan logis dari tiap pertanyaan yang diajukan. Selain itu anak juga suka mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain serta gemar berhitung.

Purekidsido (2013), menyebutkan Mengenalkan dan mengajarkan warna merupakan salah satu bagian penting dalam pengajaran di masa kanak-kanak. Warna merupakan simbol kuat yang dapat digunakan sebagai ‘jembatan’ untuk mengajarkan hal-hal yang ada di sekeliling kita. Bayangkan bila dunia hanya terdiri dari hitam dan putih. Akan sangat sulit bila kita membayangkan suatu benda, karena kita pasti membayangkan suatu benda dengan warnanya. Laut yang biru, rumput yang hijau, matahari yang kuning cerah dan lain sebagainya. berikut manfaat mengenalkan warna pada si kecil:
1.   Dapat  membantu anak  melihat dunia secara utuh, lengkap dengan ‘pernak-pernik’nya. Dengan mengenal hal-hal di sekelilingnya, si kecil akan lebih nyaman dalam bereksplorasi dan belajar di lingkungannya
2.   Warna dapat digunakan untuk memudahkan kita mengajarkan konsep-konsep yang penting untuk mereka. Dengan warna-warna yang atraktif, si kecil akan lebih semangat dalam proses belajarnya. Seperti mengenalkan konsep ukuran dan bentuk dengan menggunakan warna-warna terang. Contoh: kelereng merah dan bola merah yang memiliki warna sama namun berbeda ukurannya. Dengan mengajarkan melalui permainan, sekaligus juga melatih kemampuan motorik dan koordinasi mata-tangan.
3.  Mengajarkan disiplin pada anak dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan melalui warna. Dengan warna, penerapan disiplin dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan bagi anak. Seperti bila di dalam rumah, si kecil boleh bermain bebas di lantai karet berwarna biru, namun bila di lantai berwarna putih, semua mainannya harus rapi.
4. Mengasah rasa estetika anak melalui perpaduan warna-warna. Lukisan, fotodan pemandangan adalah media-media yang dapat  digunakan sebagai latihan si kecil mengapresiasi warna. Dengan jiwa seni yang berkembang baik, mereka dapat lebih peka dalam menghargai karya-karya seni orang lain.
5. Anak dapat berlatih mengungkapkan emosi melalui warna sebagai simbol, seperti misalnya warna-warna terang untuk mewakili perasaan mereka yang sedang gembira atau mengungkapkan perasaan mereka dengan memakai perumpamaan ‘feeling blue’. Bila si kecil terbiasa untuk mengungkapkan emosi dengan cara yang baik, kelak anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sensitif dan menghargai perasaan orang lain sehingga kecerdasan emosi mereka akan berkembang baik.
Kita bisa mengenalkan pertama kali pemahaman konsep matematika sejak usia dini dari lingkungan sekitar kita dan pengalaman sehari-hari anak serta memberikan stimulasi yang mendukung. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa paksaan dan tekanan, dan melalui permainan-permainan.

Mengapa stimulasi untuk kecerdasan anak banyak melalui permainan-permainan dan kegiatan bermain yang menyenangkan? Karena dengan bermain akan membuat anak dapat mengekspresikan gagasan dan perasaan serta membuat anak menjadi lebih kreatif (P4tk, 2008).
Dengan bermain juga akan melatih kognisi atau kemampuan belajar anak berdasarkan apa yang dialami dan diamati dari sekelilingnya. Saat memainkan permainan yang menantang, anak memiliki kesempatan dalam memecahkan masalah (problem solving). Misalnya menyusun lego atau bermain puzzle
Bagi usia prasekolah, ketika orangtua sudah mulai merangsang kecerdasan logis matematis dirumah, maka akan lebih mudah bagi anak menerima konsep matematika ketika mulai masuk sekolah. Bagi anak yang telah masuk sekolah, orangtua juga harus terus mendukung dengan memberikan berbagai macam eksplorasi ataupun permainan-permainan yang semakin mengasah kecerdasan matematik logis anak dengan cara yang kreatif dan menyenangkan untuk terus menarik keingintahuan anak. 
Dengan demikian anak akan menyukai pelajaran matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka mengetahui tujuan belajar matematika.

kali ini kita akan merancang permainan yang bisa kita lakukan hanya berbekal barang yang ada disekitar kita
judul permaianannya: Pisahkan Warna Yuk
manfaat dan tujuan permainan ini: ananda mengenal warna disekitar kita dan bisa memisahkan barang/ benda sesuai dengan warnanya. permainan dapat dilanjutkan dengan mengenalkan angka atau berhitung
Alat dan bahan: pakaian anak, Keranjang baju bersih (jumlah menyesuaikan warna baju yang dimiliki anak, maksimal kita tentukan 3 warna)
cara bermain: ananda diminta untuk memisahkan baju berdasarkan warnanya, kemudian minta Ananda untuk memasukkan baju berwarna sama pada satu keranjang. baju berbeda warna dimasukkan ke keranjang yang lain.




sumber pustaka
Gardner, Howard. 2003. kecerdasan majemuk teori dalam Praktek. interaksara. 405 hal
purekidsido. 2013. Pentingnya Mengenalkan Warna Kepada Anak. (Online). tersedia https://purekidsido.wordpress.com/2013/11/04/76/ yang diakses pada (20 Juli 2018 pukul 14.00 WIB)
Rohmitawati, S.Si. 2008. Mengasah Kecerdasan Matematika Logis Aanak Sejak Usia Dini. (Online) tersedia http://p4tkmatematika.org/2008/11/mengasah-kecerdasan-matematis-logis-anak-sejak-usia-dini/ yang diakses pada (tgl 20 Juli 2018 pukul 14.00 WIB)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

be Kreatif

Ahai,, sesuai dengan Judul di atas kali ini kita akan cerita sedikit tentang bagaimana menjadi kreatif. ini sebenarnya judul buat Jurnal Fa...